Tampilkan postingan dengan label Kisah-Kisah Menarik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah-Kisah Menarik. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Juli 2013


Mahasiswa Meninggal Karena Menghina
Islam

Kisah ini terjadi di Universitas ‘Ain Syams, fakultas
pertanian di Mesir. Sebuah kisah yang amat
masyhur dan dieksposs oleh berbagai media
massa setempat dan sudah menjadi buah bibir
orang-orang di sana.

Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman
salah satu fakultas di negara Mesir, berdiri
seorang mahasiswa sembari memegang jamnya
dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu
berteriak lantang, “Jika memang Allah ada, maka
silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari
sekarang!.”

Ini merupakan kejadian yang langka dan
disaksikan oleh mayoritas mahasiswa dan dosen
di kampus tersebut. Menit demi menitpun
berjalan dengan cepat hingga tibalah menit
keenampuluh alias satu jam dari ucapan sang
mahasiswa tersebut. Mengetahui belum ada
gejala apa-apa dari ucapannya, sang mahasiswa
ini berkacak pinggang, penuh dengan
kesombongan dan tantangan sembari berkata
kepada rekan-rekannya, “Bagaimana pendapat
kalian, bukankah jika memang Allah ada, sudah
pasti Dia mencabut nyawa saya?.” Para
mahasiswapun pulang ke rumah masing-
masing. Diantara mereka ada yang tergoda
bisikan syaithan sehingga beranggapan,
“Sesunguhnya Allah hanya menundanya karena
hikmah-Nya di balik itu.” Akan tetapi ada pula
diantara mereka yang menggeleng-gele ngkan
kepala dan mengejeknya.


Sementara si mahasiswa yang lancang tadi,
pulang ke rumahnya dengan penuh keceriaan,
berjalan dengan angkuh seakan dia telah
membuktikan dengan dalil ‘aqly yang belum
pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya
bahwa Allah benar tidak ada dan bahwa manusia
diciptakan secara serampangan; tidak mengenal
Rabb, tidak ada hari kebangkitan dan hari Hisab.
Dia masuk rumah dan rupanya sang ibu sudah
menyiapkan makan siang untuknya sedangkan
sang ayah sudah menunggu sembari duduk di
hadapan hidangan. Karenanya, sang anak ini
bergegas sebentar ke ‘Wastapel’ di dapur. Dia
berdiri di situ sembari mencuci muka dan
tangannya, kemudian mengelapnya dengan
tissue. Tatkala sedang dalam kondisi demikian,
tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur di situ, lalu
tidak bergerak-gerak lagi untuk selama-lamanya.



Yah…dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi.
Ternyata, dari hasil pemeriksaan dokter diketahui
bahwa sebab kematiannya hanyalah karena ada
air yang masuk ke telinganya!!.
Mengenai hal ini, Dr.’Abdur Razzaq Nawfal -
rahimahullah- berkata, “Allah hanya menghendaki
dia mati seperti keledai!.”

Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian
ilmiah bahwa bila air masuk ke telinga keledai atau
kuda, maka seketika ia akan mati?!!!.

Jumat, 19 Juli 2013


JENAZAH DISHOLAWATI 70 RIBU MALAIKAT

Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.

Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : "Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"

"Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya." jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"

"Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat." jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?"

Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."

"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasulullah SAW.

"Dialah Muawiyah...!!!" jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?"

Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas."

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : "Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut."

SubhanAllah..
Walhamdulillah..
Wala ilaha illallah..
Wallahu akbar.

Rasulullah SAW bersabda : ''Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?" Mereka menjawab, "Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur'an?" Lalu Nabi SAW bersabda, "Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an.'' (H.R. Muslim no. 1922)

Semoga Bermanfaat


PENGORBANAN ISTERI YANG SERING TIDAK DISADARI SUAMI

Wanita adalah karunia terindah yang ada dan penting di dunia, tapi banyak perjuangan dan pengorbanan wanita tidak di ketahui pria.

1. Ketika suami menikah lagi dan perempuan berusaha menerima (karena alasan ekonomi atau agama atau alasan apapun), ia akan duduk sendiri di setiap malam dalam gelap kamar saat suaminya tengah mendekap mesra seorang perempuan lain di ranjang lain. Ia akan (mungkin) menangis karena terluka, tapi demi anak-anak ia akan berusaha menerimanya dengan sabar.

2. Sebagai isteri ia siap mengorbankan impian-impiannya demi mengurus suami (yang kadang bersifat kekanak-kanakandan minta diurus) dan anak-anak yang bandel.

3. Ketika suami mencela masakannya, ia akan bersusah payah belajar masak dari siapapun untuk bisa menghidangkan makanan dengan rasa terbaik pada suami dan anak-anaknya.

4. Ia bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jam kerjanya tak berbatas. Ia bangun ketika siapapun di rumah belum bangun, mulai bekerja, memasak, membersihkan rumah, mencuci pakaian, lalu mengurus suami sebelum pergi kerja, mengurus anak-anak berangkat sekolah, ketika pakaian kering di jemuran ia akan mengangkatnya dan menyetrika dengan rapi.

5. Kemudian setelah begitu capek mengurus rumah tangga, malam giliran memenuhi ini itu suaminya. Mulianya seorang isteri adalah: tukang masak, tukang cuci, cleaning service, babu dan wanita penghibur digabung jadi satu.

6. Ketika suaminya menginginkan punya anak 4,5,6 atau 9 orang, ia sebagai isteri harus siap menderita mengandung anak dan bertarung nyawa melahirkannya. Suami kadang tidak terlalu paham penderitaan macam begini karena mereka tidak mengalaminya

7. Meski laki-laki tak paham benar, tapi Allah Maha Mengerti, karena itulah ia memberi reward pada pengorbanan perempuan. Bagi yang meninggal karena melahirkan anak, Tuhan langsung memberinya surga. Bagi isteri yang setia bekerja mengurus rumah tangganya, dengan sabar dan ikhlas, maka silahkanlah ia masuk surga dari pintu mana saja ia suka

Semoga Bermanfaat

Rabu, 17 Juli 2013




Kisah Nasehat Sederhana Dari Si Nenek yang Cerdik



Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. “Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab,
“Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”,


Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

pertama:
pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”. Pensil dituntun oleh tangan, Jadikan penuntun Kita adalah Allah Swt


kedua:
dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.



ketiga:
Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”. Penghapus selalu membenarkan kata kata kita dengan menghapus tulisan yg salah. Kita juga harus mendengar nasehat orang lain apabila kita salah dan segera introspeksi diri.


keempat:
bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”. Dalam hal ini yg ada dalam diri kita adalah hati dan nafsu, akal dan fikiran dan semua yg berasal dari dalam diri kita. Harus selalu kita kendalikan.


kelima:
sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan… Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan” kita pun demikian , apa yang kita perbuat akan meninggalkan goresan baik atau buruk yang nantinya akan di hisab, maka berhati hatilah akan setiap goresan yg kita perbuat.

Semoga Bermanfa'at








KISAH NYATA, .. PEMUDA YANG ISTIQOMAH SHALAT SUBUH

Suatu hari, aku mendapat giliran jaga. Tiba-tiba aku dipanggil ke ruang gawat darurat, di sana ada seorang pemuda berusia 16 - 17 tahun sedang menghadapi 'sakaratul maut'.

Orang-orang yang datang bersamanya bercerita, "Dia sebelumnya sedang membaca Al-Qur'an di masjid menunggu iqamah shalat subuh. Ketika iqamah dikumandangkan, dia mengembalikan mushafnya ke tempat semula, lalu berdiri lurus dengan barisan. Tiab-tiba dia roboh pingsan dan kami membawanya ke sini.

Beberapa menit kemudian, aku kembali, aku melihat pemuda itu memegang tangan perawat, sedangkan perawat itu mendekatkan telinganya ke mulut sang pasien yang sedang berbisik kepadanya.

Beberapa saat kemudian pemuda itu melepaskan tangan sang perawat, kemudian mengucap, "Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah" (aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah).

Dia berulang kali membacanya sampai dia meninggalkan dunia yang fana' ini dan perawat itu pun menangis.

Kami heran melihat dia menangis, karena ini bukan pertama kali dia melihat orang meninggal atau sekarat. Ketika dia agak tenang, kami bertanya, "Apa yang dibisikkan pemuda itu kepadamu dan kenapa kamu menangis..?"

Dia menjawab, "Dokter Khalid, ketika dia melihat Anda menyuruh saya untuk segera menanganinya serta Anda mondar-mandir, dia tahu bahwa Anda adalah orang yang bertanggung jawab merawatnya, lalu dia memanggil saya dan berbisik, ...

'Katakan kepada dokter jantung itu, janganlah dia menyusahkan diri sebab aku ini sudah mati. Demi Allah, aku sungguh melihat bidadari dan aku melihat tempatku di surga.' Kemudian dia melepaskan tangan saya."


... Semoga tulisan ini Bermanfaat dan dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...



Keluarga Sakinah


Suatu sore, seorang suami baru pulang kerja.

          Suami : Assalamu'alaikum..

Istri : Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.. Alhamdulillah Ayah udah pulang. (menyambut dengan cium tangan dan senyum termanis).

Suami : Iya bu, Alhamdulillah (membalas senyum sambil menuju kursi).

Istri : Ayah udah sholat Ashar belum? Kalo belum cepetan sholat dulu mumpung masih ada waktu. (tetep dengan senyumantermanis).

Suami : Alhamdulillah sudah bu. Oh iya, anak-anak pada kemana bu? Kok sepi? (membalas dengan senyum keletihan).

Istri : Alhamdulillah, syukurlah kalo udah. Anak-anak lagi main di tetangga sebelah. Ayah pasti capek ya, sebentar ibu ambilkan minum ya? (masih dengan senyuman termanis).

Suami : Owh, iya bu. Ayah capek banget nih..!

Sang istri pun pergi mengambilkan air minum. Karena gula, teh dan kopi habis, maka yang disuguhkan hanya segelas air putih.

Istri : Ini Yah minumnya. Silahkan, maaf hanya air putih,, karena gula, teh dan kopinya habis (memberikan sambil tetep dengan senyum manis dan indah).

Suami : Iya bu, alhamdulillah. Makasih ya bu.

Suami minum air putih yang disuguhkan sang istri. Subhanallah, meski hanya segelas air putih, tapi ketika istri memberikannya dengan tersenyum manis, air putih pun terasa manis luaaaarrr biasa.

Suami : Oh iya bu, ini rezeki kita hari ini. (sambil menyodorkan uang Rp30ribu)

Istri : Alhamdulillah..Iya makasih suamiku sayang. Ayah telah berusaha semampu ayah, ini adalah pemberian dari Allah yang harus kita syukuri.

Suami : Alhamdulillah, Ya Allah, Engkau memberikan hamba seorang istri yang Qonaah, sehingga tetap mau bersyukur kepada-Mu. (sambil menatap istrinya dengan bangga).




SubhanALLAH ...































Wanita Yang Tulus

Seorang wanita muda harus menerima kenyataan pahit dalam perjalanan hidupnya. Lelaki yang disayanginya, yang telah menjadi tunangannya, yang beberapa bulan ke depan telah ditetapkan tanggal pernikahannya, ternyata ia pergi begitu saja meninggalkan dirinya hanya demi mengejar wanita lain.

Hebatnya wanita ini tidak bersedih, tidak menangis, tidakmeratap-ratap, tidak kecewa, tidak sakit hati, tidak dendan dan tidak bertindak yang aneh-aneh. Akan tetapi ia tulus ikhlas membiarkan lelaki tunangannya itu pergi.

Maka ketika seorang sahabat baiknya datang bertanya :

"Kenapa engkau tidak bersedih hati dan engkau biarkan dia pergi begitu saja untuk mengejar wanita lain?’’

Maka wanita muda itu menjawab :

"Mengapa aku harus bersedih hati? Aku hanya kehilangan seorang yang tidak pernah
mencintai diriku dengan tulus. Yang pantas bersedih hati itu adalah dia yang telah kehilangan orang yang benar-benar mencintainya. Mungkin Allah punya rencana lain untukku. Mungkin Dia sudah menentukan jodohku dengan orang yang akan lebih

menyayangi aku dengan tulus. Lagi pula untuk apa memaksa seseorang yang sudah tidak mau menyayangiku? Dan kalupun dia memang tercipta untukku, aku yakin dia akan kembali kepadaku. Sungguh Allah itu Maha Adil lagi Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya."



SubhanAllah